Kamis 25 Dec 2014 03:16 WIB

Mahasiswi Meninggal Dunia Akibat Bedah Plastik

Rep: C16/ Red: Winda Destiana Putri
Bedah plastik (ilustrasi).
Foto: medicalretreatabroad.com
Bedah plastik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang mahasiswa di salah satu universitas di Korea Selatan meninggal setelah menjalani operasi plastik pemotongan tulang rahang yang dilakukan selama empat jam.

Kini, kasus ini dalam penyelidikan dan hasilnya akan mengungkap penyebab pasti kematian mahasiswa berusia 21 tahun tersebut. Kasus serupa ini tidak jarang terjadi di industri bedah plastik Korea Selatan.

Menurut laporan beberapa dokter, sejumlah klinik bedah plastik besar di daerah Gangnam telah berubah menjadi semacam pabrik perakitan. Puluhan dokter diberi beberapa langkah dan model bagian tubuh yang akan dioperasi setiap harinya.

"Ada waktu yang dipasang di ruang operasi untuk mengingatkan para dokter bahwa mereka hanya memiliki waktu setengah jam untuk operasi kelopak mata, satu jam untuk membentuk mata dan dua jam untuk operasi hidung," kata salah satu dokter dilansir Chosun Media, Kamis (25/12).

Para dokter bedah seringkali melakukan beberapa operasi dalam waktu bersamaan untuk mendapatkan lebih banyak pasien. Beberapa klinik bahkan melakukan operasi sambil melayani konsultasi dengan pasien lainnya disaat yang bersamaan.

Industri bedah plastik melakukan pemasaran dengan sangat agresif. Iklan-iklan tentang manfaat bedah plastik dipasang secara meluas dan di area publik seperti di angkutan umum bis dan kereta bawah tanah.

Korea berada pada peringkat nomor satu di dunia dalam hal bedah plastik. Bisa dikatakan praktik bedah plastik di Korea Selatan sudah tidak bisa dikontrol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement