Kamis 25 Dec 2014 13:22 WIB

Kawasan Timur Indonesia Jadi Sasaran Pengembangan Tebu

Rep: C78/ Red: Indira Rezkisari
Petani tebu  (ilustrasi)
Foto: Antara
Petani tebu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER — Keberadaan produk tebu tahan kekeringan hasil rekayasa genetika diharapkan memperluas area produksi tebu tak hanya terpusat di Pulau Jawa. Kawasan Indonesia bagian timur menjadi sasaran utama penanaman tebu, sebab permasalahan kekeringan dapat diatasi dengan bibit transgenetika.

“Kita bisa mulai membuat pabrik dan mengembangkan industri gula di kawasan timur seperti NTT, NTB atau Pulau Buru,” kata Direktur Indonesian Biotecnology Information Center (IndoBiC) Bambang Purwantara pada Kamis (24/12).

Masa tanam tebu yang berlangsung satu tahun mengharuskan lahan cukup air. Maka selama ini, musim kemarau selalu membuat kualitas tebu tak optimal. Karenanya, dengan memakai bibit tahan kekeringan, ia akan tumbuh baik meski di wilayah kering sekalipun.  

Varietas tebu tahan kering Produk Rekayasa Genetika (PRG) merupakan hasil penelitian Center for Development of Advanced Science and Technology (CDAST) Universitas Jember (Unej) Jawa Timur. Selain tahan kering, ia mampu meningkatkan produktivitas tebu hingga 30 persen dari ayng konvensional. Artinya, kata Bambang, efisiensi produksi gula akan meningkat dan akan bertahan meski ditanam di lahan kering.  

Lebih lanjut, Ketua CDAST Universitas Jember Bambang Sugiharto menjelaskan, bibit tebu tahan kering memiliki keunggulan, di mana produksinya 20-30 persen lebih tinggi dari pada tebu jenis lain saat ditanam di lahan kering.  

“Atas keberhasilan tersebut, posisi universitas dapat sejajar dengan pengembang produk rekayasa genetika dunia seperti Monsato, Du Pont Pioneer, Arcadia Biosciences dan yang lainnya," ungkap dia. Kemudian, lanjut dia, menurut informasi dari PTPN XI yang diterima Unej, sejumlah perusahaan seperti dari Brazil, Argentina serta Philipina telah tertarik dengan varietas tebu tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement