Kamis 25 Dec 2014 18:00 WIB

Soal Penghapusan Premium, Demokrat: Jaka Sembung, Gak Nyambung

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Agus Hermanto
Agus Hermanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto mengkritik kerja Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri. Menurutnya rekomendasi yang dikeluarkan tim tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah. "Bahasa sekarang, 'jaka sembung, gak nyambung'," kata Agus, Kamis (25/12).

Politikus Partai Demokrat itu menjelaskan, tim itu dibentuk untuk memberantas mafia migas sekaligus meningkatkan produksi BBM pertamina. 

Namun, Agus menilai, rekomendasi tim untuk menghapus BBM jenis premium sama sekali tidak berkaitan dengan tujuan pembentukannya. "Tugas tim bukan merekomendasikan (jenis) BBM lebih baik. Itu tugas teknis," ujarnya.

Ia menjelaskan, tidak ada alasan istimewa dari ide menghapus BBM jenis premium ke pertamax. Meskipun pertamax dianggap lebih baik dari sisi lingkungan dan kualitas dibandingkan premium.

Sebab, pada akhirnya rakyat harus dipaksa mengeluarkan biaya yang lebih mahal. "Kualitas lebih bagus, iya. Tetapi tentu akan membebankan masyarakat karena kualitasnya lebih mahal," kata Wakil Ketua DPR itu.

Agus mengatakan pemerintah sebaiknya fokus meningkatkan produksi BBM. Sehingga keuangan negara tidak terbebani oleh impor BBM. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement