REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Setidaknya 14 anggota kelompok garis keras Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) tewas dalam pertempuran berkecamuk dengan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Kota Ain Al-Arab (Kobani), Aleppo, Suriah utara.
YPG berhasil membebaskan kabupaten Sofyan, Kobani selatan, dari kendali ISIS dan bergerak maju ke di bagian lain kota yang dikuasai ISIS, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) Kamis (25/12).
Setidaknya satu pejuang dari YPG tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam pertempuran yang bertepatan dengan delapan serangan udara oleh koalisi internasional, dan penembakan sporadis oleh pasukan Peshmerga Kurdi di posisi ISIS.
Sementara itu, pesawat-pesawat tempur Suriah meluncurkan 435 serangan pada beberapa bagian dari negara tersebut antara Selasa pagi, 23 Desember dan Kamis sore.
Serangan-serangan udara disasarkan pada target-target oposisi seperti pinggiran Damaskus, Aleppo, Raqqa, Quneitra, Daraa, Deir Ezzor, Homs, Hama, Idlib dan Latakia, menurut laporan SOHR.
Serangan, yang melibatkan orang-orang dengan bom barel, mengklaim 89 warga sipil tewas, di antaranya 19 anak dan 10 wanita, dan melukai lebih dari 300 orang, laporan tersebut menambahkan.