REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (25/12) mengatakan Israel telah membeli empat kapal perang dari Jerman. Kapal tersebut dibeli untuk membantu mengamankan ladang gas lepas pantainya.
"Dengan gembira saya mengumumkan bahwa tiga hari lalu kami menambah satu komponen penting pada pasukan pertahanan kami. Kami membeli empat kapal baru Saar," kata Netanyahu saat upacara kelulusan pilot Angkatan Udara Israel.
"Negara Israel sedang membangun pasukan pertahanan kami dari tahun ke tahun, dari dasawarsa ke dasawarsa, dengan pesawat, kapal selam, sistem pertahanan udara seperti Iron Dome dan rudal Arrow, dan dengan beberapa senjata serang paling canggih di dunia," katanya.
Beberapa laporan media setempat telah menyatakan Israel akan menggunakan kapal baru klas Sa'ar untuk melindungi ladang gas yang baru ditemukannya --Tamar dan Leviathan-- dari kemungkinan serangan teror di tembakat roket Hizbullah.
Netanyahu juga berterima kasih kepada Kanselir Jerman Angela Merkel "atas komitmennya dan bantuannya yang terus-menerus buat keamanan kami"
Menurut sura kabar Jerman Bild am Sonntag, Pemerintah Jerman menyumbang 115 juta euro bagi kesepakatan sebesar satu miliar euro.
Jerman muncul sebagai pemasok utama Angkatan Laut Israel, setelah negeri tersebut mengirimi negara Yahudi itu kapal selam keempat klas-Dolphin pada September.
Jerman seringkali mensubsidi proyek pertahanan di Israel sebagai bagian dari penebusan dosanya atas Holocaust Nazi selama Perang Dunia II.