REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-- Kebakaran terjadi di Bengkel Las Talun Jaya dan Perusahaan Percetakan Bintang Tiga yang bersebelahan di Jl. Hasyim Asyari VI/28E dan 28F Kauman, Kecamatan Klojen, Kota malang Jumat (26/12) pukul 08.15 WIB.
Kanit Identifikasi Polres Malang Kota Ipda Subandi mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran akibat kelalaian pekerja dan pemilik bengkel. Pemilik menaruh barang mudah terbakar di sembarang tempat. Padahal, aktivitas di bengkel las itu menimbulkan percikan api.
"Banyak barang mudah terbakar di dalam ruangan, termasuk tabung elpiji. Padahal, aktivitas di lokasi menimbulkan api. Peristiwa kebakaran ini akibat kelalaian pemilik bengkel las," kata Subandi, Jumat (26/12).
Tim indentifikasi Polres Malang Kota membawa beberapa barang bukti dari lokasi kebakaran di bengkel las Talun Jaya untuk diteliti. Barang bukti yang dibawa polisi, antara lain, kaleng cat dan cairan tiner yang ada di bengkel tersebut. Polisi juga memeriksa beberapa barang yang terbakar di lokasi.
Haris Budiman (69) pemilik Bengkel Las Talun Jaya mengungkapkan awal mula kejadian dari pemilik yang menuangkan tiner pada cat. Namun di luar dugaan tiner tadi tersambar percikan api dari mata mesin grinda yang digunakan seorang pekerja.
Grinda tersebut digunakan untuk membersihkan sisa las di pagar atau pintu pesanan, katanya. Barang yang terbakar dari bengkel yang juga toko, berupa mobil suzuki Espass, sepeda motor Honda Revo, beberapa galon air, lonjoran material dan tabung LPG ukuran 50 Kg. Satu orang korban atas nama Solikin sedang dirawat di rumah sakit karena luka bakar.
Barang terbakar dari Percetakan Bintang Tiga, berupa mesin percetakan, kertas dan bahan-bahas percetakan maupun pesanan cetak pelanggan.
Akibat kejadian, menurut pemilik bengkel dan toko, kerugian ditaksir lebih dari Rp 100 Juta. Sementara pemilik percetakan masih belum bisa menentukan, karena pemiliknya sedang ke Surabaya.
Subandi, mengungkapkan kalau kegiatan las-las mudah memicu kebakaran. Apalagi banyak terdapat tiner dan LPG. Pemilik toko diduga juga berjualan LPG.
"Sementara disita cyrcle, tiner, kaleng-kaleng sisa dan banyak lagi yang lain untuk barang bukti. Pemilik toko menjual LPG. Soal penyebab pasti masih dalam penyelidikan," katanya.