Jumat 26 Dec 2014 20:23 WIB

Menkop Akui Puluhan Pegawainya akan Kehilangan Jabatan

Puspayoga
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Puspayoga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengakui puluhan pegawai di lingkungan kementeriannya bakal kehilangan jabatan terkait rencana restrukturisasi organisasi Kementerian Koperasi dan UKM.

"Iya itu benar, karena berdasarkan kajian dari tujuh kedeputian yang ada saat ini, akan direstrukturisasi menjadi hanya lima kedeputian saja dalam struktur organisasi Kementerian Koperasi dan UKM," kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga di Jakarta, Jumat (26/12).

Ia mendata dari satu kedeputian saja sebanyak 35-40 jabatan setingkat eselon yang bakal dihapuskan atau digabungkan sehingga jika ada dua kedeputian yang digabungkan maka akan ada 70-80 orang kehilangan jabatan.

Meski begitu Menteri menegaskan upaya restrukturisasi organisasi tetap akan dilakukan sebagai salah satu upaya efisiensi dan peningkatan kinerja kementerian. "Selama ini banyak yang tumpang tindih. Jadi ini akan kita benahi ke depan," katanya.

Dua kedeputian yang akan digabungkan, kata dia, adalah Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha dengan Deputi Bidang Produksi, kemudian Deputi Bidang Pembiayaan dengan Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha.

Pihaknya hanya tinggal menunggu keputusan dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Restrukturisasi Birokrasi untuk pelaksanaannya. "Kita tinggal tunggu Menpan/RB, yang jelas mulai 2015 kita sudah harus 'berlari'," katanya.

Diperkirakan restrukturisasi tersebut akan mulai diterapkan paling lambat Februari 2014. Puluhan pejabat eselon yang tidak lagi tertampung kemungkinan akan ditempatkan pada pos-pos baru misalnya pada pos Inspektorat sebagai auditor, juga sebagai tenaga-tenaga penyuluh yang sampai saat ini masih sangat diperlukan keberadaannya.

Di samping itu, ada beberapa pejabat yang pensiun mulai 2015.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement