Jumat 26 Dec 2014 21:11 WIB

Wah, Budiman Sudjatmiko Perang Sindiran dengan Tommy di Twitter

twit war antara Budiman Sudjatmiko dan Tommy Soeharto
Foto: twitter
twit war antara Budiman Sudjatmiko dan Tommy Soeharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko dan akun twitter yang diduga dimiliki Hutomo Mandala Putra ternyata masih melanjutkan perang kata-kata di media sosial. Padahal, perang kata dan sindiran itu sudah berjalan semenjak Rabu, (24/12) dan kemudian berlanjut Jumat, (26/12).

Twitwar ini bermula dari pertanyaan akun Tommy, @TommySoeharto62 soal bantuan dana ke desa. "Ada yang tau kenapa janji bantuan dana untuk desa Rp 1,5 M berubah menjadi Rp 150 Jt saja,apa mungkin sisanya di gunakan utk hal yang lain?," tutur akun itu.

Selanjutnya akun @budimansudjatmiko menyatakan bahwa anggaran pendanaan untuk bantuan desa melalui APBN 2015 adalah tanggung Jawab SBY. "APBN 2015 keluar pasca pilpres. Akan direvisi jd APBN-P, target separuh dulu menuju optimalisasi mulai 2016".

Setelah itu, Budiman sempat menyindir soal dana yang tak ada seperti di era Mantan Presiden Soeharto. "Balapan lagi aja," ucap budiman menambahkan.

Namun, setelah itu Tommy membalas bahwa respons Budiman seakan-akan hanya melempar masalah ke presiden sebelumnya. Bahkan ia menyindir seharusnya aktivis yang kini jadi pengangguran minta kepada Budiman.

Di akhir perang pertama, Budiman menyindir dengan mengatakan selamat menikmati hak berdemokrasi yang dulu tidak ada. "Matur nuwun ucap selamatnya," ucap Tommy membalas.

Akan tetapi, pada Jumat (26/12), perang sindiran kembali terjadi. Ketika ditanya apakah memiliki pegawai alias membuka lapangan pekerjaan, Budiman menyatakan tak pernah bunuh orang. "Mungkin mrs msh pangeran," ucap Budiman menambahkan.

Tommy pun langsung membalas dengan rangkaian cuitan soal hukumannya. "Saran utk saudara @budimandjatmiko bagai mana kalau bersama sama membangun lapangan kerja utk masyarakat"percuma banyak omong tapi hasil NOL," papar Tommy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement