REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Sungai Batanghari Jambi sudah berstatus waspada, itu berdasarkan kondisi ketinggian air di area pasar Angsoduo Jambi ditambah curah hujan yang cukup tinggi sejak dua hari belakangan.
Petugas pemantau kondisi sungai batanghari Udin, ketika ditemui di lokasi, Jumat, mengatakan bahwa ketinggian air sudah mencapai angka 13,40 meter. Berdasarkan keterangan yang dia peroleh dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), angka itu sudah berstatus waspada.
"Sudah sempat naik beberapa waktu yang lalu, namun beberapa hari ini kedalaman air kembali naik. Kemarin kamis, angka debit berada pada angka 13,20 Meter, dan hari ini meningkat drastis yakni diangka 13,40 meter," kata Udin.
Kepala BPBD Provinsi Jambi, Arif Munandar, mengatakan bahwa adanya peningkatan kedalaman air sungai batanghari ini disebabkan tingginya curah hujan pada wilayah bagian hulu, seperti di Kabupaten Merangin, Muarobungo dan Kerinci serta ditambah hujan ringan yang mengguyur di kota Jambi sendiri.
"Ya, ketinggian air naik, dengan angka debit air 13,40 meter itu telah berada kategori waspada. Angka tersebut tentunya hanya berjarak 10 angka lagi mencapai status siaga empat, yakni dengan angka 13,50 meter," jelasnya.
Untuk itu, Arif menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada terutama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah aliran pinggiran sungai batanghari.
"Kepada masyarakat kami minta tetap waspada, terutama masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai batanghari, dengan curah hujan yang tinggi tentu saja mempercepat air sungai meluap," katanya.
Sementara itu, akibat hujan deras yang mengguyur kota Jambi Kamis malam hingga dini hari tadi, ratusan rumah warga yang berlokasi di RT 31, 29, dan 04, Kelurahan Pal V, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi terendam banjir.
Air merendam rumah warga hingga setinggi dada orang dewasa atau 1,2 meter, banjir dadakan itu disebabkan luapan drainase yang tidak sanggup menampung air yang mengalir di sekitar perumahan warga.