Sabtu 27 Dec 2014 12:08 WIB

Saat JK Minta Hamid Tatap Bola Mata Pemimpin GAM

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari usai bencana tsunami Aceh, Jusuf Kalla (JK) membentuk tim yang terdiri dari Hamid Awaludin, Farid Husain, dan Sofyan Djalil. Tim inti itu dibentuk untuk melakukan perundingan dengan GAM guna memperlancar bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh.

JK memberikan gemblengan dan melatih trik dan taktik berunding kepada ketiganya. Ia kemudian meminta Hamid untuk menaklukkan lawannya dengan menatap matanya.

"Nah, mulai sekarang, Kamu latihanlah membayangkan wajah Teungku Malik Mahmud dan menatap kedua bola matanya," katanya seperti dikutip dari buku 'Ombak Perdamaian' yang ditulis oleh Fenty Effendy.

Namun, sayangnya berkali-kali latihan, Hamid selalu gagal menatap mata JK. "Namanya juga latihan, apalagi belum pernah bertemu langsung dengan orangnya, pak," dalih sang ketua tim perunding. 

Beberapa hari kemudian, Hamid pun kembali dipanggil lagi untuk berlatih tatapan mata. Untungnya, berkali-kali latihan, kali ini ia berhasil menatap JK tanpa berkedip. 

Bagi JK, latihan menatap bola mata lawan runding sangatlah penting. Karena mata adalah refleksi kata hati yang tidak bisa dibohongi. Tatapan ke bola mata lawan juga merupakan ujian keteguhan mental. 

Tak hanya latihan tatapan mata, JK pun meminta Hamid melihat cermin. Ia memintanya untuk berlatih senyum. 

"Kamu harus latihan senyum. Itu penting untuk meyakinkan lawan runding bahwa kamu tidak marah, tetapi berhati damai. Terus-terang ya, kamu itu pelit sekali memberikan senyum. Makanya, banyak orang menilai kamu itu sombong. Apa sih susahnya senyum sama orang," kata JK. 

"Pak, muka saya memang bukan muka senyum. Desain dan struktur wajah saya, ya, apa boleh buat, memang terkesan marah. Tapi hati saya kan baik, pak," jawab Hamid. Ia bahkan menyebut JK memiliki muka yang gampang tersenyum, sehingga senyum merupakan hal yang mudah bagi JK. 

Mendengar jawab itu, JK tegas memerintahkan Hamid untuk memperbanyak latihan senyum. Selain itu, JK juga memberi arahan lainnya, yakni agar Hamid mengenakan jas berwarna gelap, kemeja warna polos, dan dasi berwarna terang agar perhatian lawan dialog terarah padanya. 

Ia juga memintanya untuk tetap menjaga kesantunan serta menghargai lawan bicara. Sebelum menjadi tim inti perundingan dengan GAM, Hamid dan Farid berpengalaman membantu JK saat menyelesaikan konflik berdarah di Maluku dan Poso pada pemerintahan Megawati. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement