REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PBNU, KH Maksum Machfoedz mengaku tidak terprovokasi terhadap ancaman ISIS yang dilontarkan melalui youtube. Meski video tersebut sangat provokatif, Maksum mengaku tidak ingin merepotkan diri untuk menanggapi ancaman tersebut.
"Banser khususnya & Nahdliyyin umumnya tidak perlu terprovokasi," ujar Maksum kepada Republika Online, Sabtu (27/12). Menurutnya, provokasi ini hanya dilakukan oleh segelintir orang yang tergabung dalam ISIS.
Maksum menyatakan, apabila ancaman tersebut benar dari ISIS, maka NU dengan tegas tidak akan menanggapinya. Sikap ini, lanjutnya, juga berlaku bagi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU.
Maksum menjelaskan, Banser memiliki tugas utama yang sangat penting. Yakni, selalu ikut serta dalam pengamanan kendali teritori dari ancaman dan provokasi apapun. Oleh karena itu, Banser NU akan senantiasa siap bergandeng tangan dengan aparat untuk bela negara.
"Termasuk dalam memerangi ISIS," tegas Maksum.
Sebelumnya, sebuah video berisikan ancaman terhadap TNI, Polri, dan Banser yang diduga berasal dari anggota ISIS beredar di youtube. Video tersebut diunggah pada tanggal 24 Desember lalu oleh pemilik akun Al-Faqir Ibnu Faqir.
Dalam video berdurasi sekitar empat menit tersebut, tampak seorang bejaket hitam dan menggunakan topi hitam. Pengancam tersebut diduga bernama Abu Jandal Al Yemeni Al Indonesia. Ia menyatakan sangat senang TNI ingin ikut membantu memerangi ISIS.
Adanya keinginan tersebut menurutnya mempercepat pertemuan ISIS dengan TNI. Bila nanti TNI tak kunjung datang, Abu Jandal mengancam akan berkunjung ke Indonesia untuk membantai TNI, Polri dan Banser NU.