REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir seluruh wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dikepung banjir. Air mulai masuk ke pemukiman warga setelah hujan mengguyur Jakarta sejak Jumat (26/12) sore hingga Sabtu (27/12) pagi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menerjunkan timnya untuk mengatasi semua masalah banjir.
Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak mau berkomentar di mana peran gubernur tandingan saat bencana menimpa Jakarta. "Biar aja," ungkapnya singkat kepada wartawan setelah meninjau Banjir di beberapa titik di Jakarta.
Sabtu (27/12), Djarot bersama istri, Happy Farid, meninjau bajir yang terjadi di Kampung Pulo, Keramat Jati Jakarta Timur.
Menurut Djarot masih banyak yang perlu dipikirkan daripada mengurusi gubernur tanding apalagi mencari tahu keberadaannya saat Jakarta seperti ini. "Masih banyak kerjaan yang perlu dipikir dari pada itu, mikir mengatasi banjir lebih bermanfaat," ujarnya.
Di Kampung Pulo air mulai masuk ke pemukiman warga Jumat sore dan membuat warga terpaksa mengungsi. Diketahui sebanyak 140 warga sudah mengungsi ke dua lokasi. Sebagian di Kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur sebanyak 117 warga dan di Rumah Sakit Hermina 23 warga.
Pantauan Republika, selain mengungsi warga juga memarkirkan kendaraannya di sepanjang Jalan Jatinegara Barat, sehingga membuat arus lalulintas di daerah tersebut tersendat.