REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny F Sompie mengatakan, Polri akan menerjunkan personilnya untuk membantu pencarian pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak tadi pagi. Personil tersebut, lanjutnya, berasal dari Badan Pemelihara Keamanan (Barhakam) Polri. "Kabaharkam Polri telah mengerahkan personil untuk membantu pencarian dan pertolongan pesawat Air Asia yang dinyatakan hilang," kata Ronny kepada Republika, Ahad (28/12).
Ronny mengatakan, untuk sementara, Polri akan menerjunkan tiga regu anggota Ditpolair dari tiga Kepolisian Daerah (Polda). "Satu regu anggota Ditpolair Polda Kalbar berkemampuan SAR bergabung dengan Basarnas, satu kapal dengan satu Regu SAR Ditpolair Polda Bangka Belitung, dan dua kapal dengan dua Regu SAR Ditpolair Polda Kepri," jelasnya.
Selain itu, lanjut Ronny, Polri juga menyiapkan Helikopter dari dua Polda jika dibutuhkan untuk melakukan pencarian melalui udara. "Satu Helikopter dari Polda Sumsel dan satu Helikopter dari Polda Kalbar standby di Polda masing-masing, menunggu perintah Kapolda masing-masing-masing tentang pengerahan bantuannya," kata Ronny.
Menurut Ronny, dari informasi sementara yang ia dapat dari Polda Jawa Timur, pesawat tersebut diperkirakan hilang kontak ketika berada di atas Kalimantan Barat. Pesawat AirAsia QZ8501 berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu (28/12) pukul 05.20 WIB, dan seharusnya sudah tiba di Singapura pada pukul 08.30 Waktu Singapura atau 07.30 WIB.
Pesawat tipe Air Bus A320 yang dipiloti oleh Kapten Irianto dan Co Pilot Remi Emmanuel tersebut membawa 155 penumpang, yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak dan satu bayi. Saat ini, operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan. AirAsia juga memberikan nomor emergency call yang tersedia bagi keluarga dan kerabat dengan para penumpang di nomor +622129850801.