REPUBLIKA.CO.ID, TEBET -- Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menanggapi video ancaman yang dilontarkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terhadap TNI dan Polri. Koordinator GMJ, KH Endang mengatakan TNI, Polri, Banser dan Densus 88 tidak usah takut menghadapi ancaman ISIS.
Menurut KH Endang ancaman tersebut hanyalah gertakan sambel. ISIS tidak benar-benar akan menyerang Indonesia. Karena ulama dan pemuka agama Islam tidak memberikan tempat bagi mereka di Indonesia.
"TNI dan Polri nggak usah takut, suruh hadapi GMJ saja," ujarnya, Ahad (28/12).
Mengenai ISIS, KH Endang menilai kelompok tersebut adalah produk yang dibuat oleh Amerika untuk mengambil alih kekuasan suatu Negara.
Menurutnya sangat tidak mungkin populasi ISIS yang sedikit tersebut tidak bisa dikalahkan oleh Amerika dengan alat perang yang sudah canggih.
Lebih konyol lagi menurut KH Endang, Negara adidaya tersebut meminta bantuan beberapa Negara untuk menghancurkan populasi yang sedikit.
Hal inilah yang akhirnya memicu ketertarikan beberapa orang yang kontra dengan Amerika sehingga bergabung dengan ISIS untuk memerangi Amerika kembali.
Orang Indonesia dalam Video Ancaman ISIS pada 24 Desember 2014 mengatakan pasukannya akan membantai TNI, Polri, Banser dan Densus 88 satu persatu.
Selain itu ia juga mengancam jika tidak mendatangi terlebih dahulu pasukannya (ISIS) akan terlebih dahulu mendatangi TNI, Polri, Banser dan Densus 88.
Ancaman tersebut belum membuktikan keberadaan ISIS di Indonesia. Ia meminta masyarakat untuk tenang dan tidak takut menghadapi ancaman ISIS.
Koordinator GMJ KH Endang mengatakan jika ISIS menunjukan keberadaannya di Indonesia dengan senjata lengkap. GMJ siap memusuhi ISIS dengan menghancurkan markas-markasnya di Indonesia.
"Katanya tanpa ditawari, GMJ sudah siap lawan ISIS," ujar.