REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kepala UPT Hujan Buatan BPPT, Heru Widodo mengungkapkan masyarakat di wilayah Indonesia barat khususnya Jawa dan Sumatera bagian selatan harus waspada dengan perkiraan adanya cuaca buruk.
Hal ni berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh BBPT yang menyebutkan bahwa adanya udara tekanan rendah di daerah selatan Pulau Jawa dan Sumatera sehingga akan menarik aliran angin menuju daerah ini.
"Tandanya sudah mulai ada. Hujan beberapa terakhir di wilayah barat sduah mulai intensif," jelas Heru kepada Republika, Ahad (28/12).
Heru juga menjelaskan, fenomena yang terjadi saat ini, frekuensi hujan cenderang berkurang, namun justru volume curah hujan yang terjadi meningkat. "Jadi misalnya, kalau dulu hujan seminggu tujuh kali, nanti bisa hanya lima kali. Tapi dengan curah hujan yang lebih tinggi, lebih deras," katanya.
Untuk itu, daerah-daerah yang rawan bencana harus segera mempersiapkan diri menghadapi 'musim rawan bencana' nanti. Selain Jawa dan Sumatera, Heru juga menambahkan, bahwa Nusa Tenggara juga akan terkena dampak aliran siklon tropik.
"Ini kami sudah mulai koordinasi dengan BNPB untuk hadapi kemungkinan yang ada nanti." ujarnya.
Selain hujan, Heru juga mengingatkan adanya ancaman logsor di beberapa titik. Ancaman longsor, lanjutnya, justru akan semakin kuat setelah beberapa wilayah di Indonesia yang dilanda kemarau panjang.
"Tanah banyak yang cracking (retak). terutama jenis clay (lempung). Crack ini bila kemudian langsung terisi dengan air dengan volume besar maka akan potensi terjadnya longsor," jelasnya.