REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Haedar Nashir menyampaikan, acara Dzikir Nasional Repubika memiliki makna penting untuk menggugah kesadaran kolektif umat. Dzikir nasional juga menurutnya mampu memberi warna terhadap alam pikiran maayarakat Indonesia.
“Dzikir mengandung makna mengingat Allah, agar manusia beriman selalu eling dan waspada dari mana berasal, apa yang harus dikerjakan, dan apa tujuan hidup yang hakiki,” kata Ustaz kepada ROL, belum lama ini.
Kembali dikatakannya, dzikir teramat penting diarenakan tidak sedikit orang kehilangan orientasi (disorientasi) sehingga tidak tahu mana yang benar, yang baik, dan patut. Serta membedakannya dari yang salah, buruk, dan tidak patut.
Mereka, lanjut dia, kerap kali tergelincir pada korupsi, memuja kesenangan dunia, dan menghalalkan segala cara.
Ia menjelaskan, dalam konteks berbangsa dan bernegara, para elite negeri juga harus berdzikir dengan jalan menyadari misi dan kewajiban luhur menunaikan kewajiban negara dan mengurus rakyat. Karena itu akan dihisab Tuhan di akhirat kelak.
“Pemimpin yang selalu berdzikir akan bersikap jujur, amanah, dan bertanggung jawab lahir batin serta tidak akan menyimpangkannya,” kata mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut.
Seperti diketahui, dzikir Nasional yang akan digelar Republika 31 Desember di Masjid Agung At-Tin mendatang turut menghadirkan Ustaz Haedar Nashir, Mendikdasmen Anies Baswedan, KH. Hasyim Muzadi, Ustaz Yusuf Mansur, Zulkifli Hasan, Ustaz Tengku Zulkarnain, Ustaz Erick Yusuf, Ustaz Ahmad Jameel dan Mamah Dedeh.