REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bos Air Asia berencana akan memberikan refund kepada para penumpang yang ingin membatalkan jadwal penerbangan yang diubah oleh maskapai. Pernyataan ini disampaikan oleh Tony Fernandez saat melakukan dialog dengan para keluarga penumpang di Crisis Center Air Asia di Bandara Juanda Surabaya, sore ini, Senin (29/12).
Pesawat Air Asia QZ8501 yang mengalami hilang kontak dengan menara ATC sebelumnya telah merubah jadwal perjalanan. Salah seorang keluarga korban pun mengatakan tak akan memberikan izin jika penerbangan diubah menjadi lebih pagi.
Namun, karena pihak Air Asia mengubah jadwal penerbangan tanpa persetujuan dari penumpang serta tanpa pemberian refund, ketiga keluarganya pun tetap mengikuti penerbangan Air Asia yang telah diubah jadwalnya. "Keluarga kami ada tiga dan semuanya anak kecil. Kalau dia yang ubah schedule, kalau kita ga setuju dengan schedule uangnya ga bisa dikembalikan. Sekarang kita minta apakah selanjutnya seperti itu?," katanya.
Menurutnya, seharusnya pihak maskapai meminta persetujuan dari para penumpang atau mengembalikan uang tiket pesawat. "Padahal istilahnya kita konsumen. (Penerbangan) Dari jam 9 ke 5, keluarga kami tak saya izinkan," jelasnya.
Menanggapi hal ini, Bos Air Asia, Tony Fernandez pun mengatakan akan menawarkan refund atau pengembalian uang tiket milik para penumpang. Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah melalui menteri perhubungan akan membuat aturan terkait hal ini. "Jadi untuk selanjutnya seperti yang apa ibu inginkan dan menhub akan buat aturan soal hal tersebut," kata JK.