REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inflasi tahunan pada 2014 diperkirakan mencapai 8,1-8,2 persen. Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengatakan bulan Desember sebagai puncak inflasi. Inflasi di bulan Desember diperkirakan mencapai 2,1-2,2, lebih tinggi dibandingkan inflasi di bulan November.
"Sebagaimana kenakka harga BBM di November itu dampaknya tidak besar, jadi kita perkirakan dampaknya akan besar pada Desember tentu karena ada Natal dan tahun baru juga," ujar Agus, Senin (29/12).
Agus mengatakan ada tekanan pada komponen makanan dan harga yang diatur pemerintah. Kenaikan BBM, kata dia, menyumbangkan sekitar 0,6 dari komponen inflasi di bulan Desember. Namun, menurutnya, pemerintah masih bisa memanfaatkan sisa waktu beberapa hari di akhir tahun ini untuk mengendalikan harga sehingga inflasi tidak setinggi perkiraan.
"Kita survei sampai minggu ketiga, inflasi ada di kisaran 2,1 persen sampai 2,2 persen. Tapi ini masih ada beberapa hari untuk dilakukan upaya pengendalian kita perkirakan kalau tidak dijaga itu bisa terjadi year on year di atas 8 persen," ujar Agus.