REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Kebakaran melanda satu masjid Swedia Senin pagi (29/12). Kebakaran tersebut diduga merupakan rangkaian serangan sebelumnya ke sebuah pusat Muslim.
Para petugas pemadam kebakaran memadamkan kobaran api di Eslov, kota di bagian selatan Swedia. Tak ada seorang pun yang menderita cedera.
"Kami ... melakukan tugas berdasarkan asumsi aksi pembakaran," kata Marie Keismar, seorang perwira polisi, kepada kantor berita TT.
Lima orang luka-luka ketika kebakaran terjadi di satu masjid lain di kota Eskilstuna, Swedia, pada hari Natal.
Jajak pendapat menunjukkan Demokrat Swedia yang anti immigrasi unggul dari kelompok kanan tengah dan kiri tengah.
Partai itu, terbesar ketiga di Swedia, ingin menurunkan jumlah pencari suaka hingga 90 persen. Partai-partai arus utama lainnya telah berjanji akan melestarikan sikap liberal yang sudah lama dianut negara Nordik tersebut.