REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON –- Puluhan pengorek batu bara atau yang dikenal grandong kembali menyerbu Pelabuhan Cirebon, Senin (29/12). Sempat terjadi perkelahian antara mereka dengan petugas keamanan pelabuhan.
Berdasarkan pantauan, puluhan grandong menyerbu pintu 3 Pelabuhan Cirebon. Petugas keamanan pelabuhan tak kuasa menahan aksi nekat para grandong.
Setelah berhasil melewati petugas, para grandong bergegas memasuki dermaga tempat berlabuhnya tongkang-tongkang batu bara. Padahal, tempat itu sebelumnya sudah ditetapkan sebagai zona steril dari orang-orang maupun barang yang tidak memiliki izin.
Sejumlah grandong pun langsung menaiki tongkang bermuatan 15 ribu ton batu bara yang sedang dibongkar. Dengan berbekal pacul dan karung, mereka bermaksud untuk menjarah batu bara di tongkang tersebut.
Namun, petugas keamanan pelabuhan langsung menghalangi mereka. Sempat terjadi perkelahian diantara mereka sebelum akhirnya aparat TNI dari Koramil dan Lanal Cirebon turun tangan.
Seorang tokoh nelayan di pesisir Kota Cirebon, Karsudin, mengaku aksi para grandong itu terjadi secara spontan. Dia menduga, hal itu dikarenakan selama ini tidak ada titik temu antara grandong, Pelindo dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI).
"Warga pesisir merasakan dampak langsung dari aktivitas bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon. Tapi mereka tidak mendapatkan kompensasi,’’ kata Karsudin.
Sementara itu, Humas PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon, Imam Wahyudi, menyatakan, sudah memprioritaskan warga pesisir untuk bekerja di Pelabuhan Cirebon. Untuk CSR, warga pun dipersilakan untuk mengajukan proposal ke PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon.