REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Rencana Airasia memindahkan Crisis Center keluarga penumpang QZ 8501 ditolak. Keluarga penumpang lebih memilih tetap berada di Terminal II Bandara Juanda. Salah satu keluarga penumpang Herianto mengatakan semua keluarga sepakat Crisis Center berada di Terminal II Juanda, Surabaya. Airasia berencana memindahkan Crisis Center di Hotel J.W Marriot.
"Semua sepakat di sini, tadi ada yang tidak kedengaran namun ketika dijelaskan semua sepakat di sini," kata Herianto, Senin (29/12).
Begitu pula dengan Andi salah satu keluarga penumpang lainnya, ia mengatakan keluarga penumpang sedang dalam keadaan prihatin. Keluarga penumpang tidak mau bermewah-mewahan dijamu di hotel. Mereka memilih berada di Terminal II karena akan mendapatkan informasi lebih jelas dan cepat.
Andi berharap Airasia dapat menambah fasilitas untuk mempermudah keluarga penumpang mendapatkan informasi. Andi mengatakan keluarga penumpang berharap dapat live streaming dengan Basarnas Pusat agar mendapat informasi yang lebih jelas.
Presiden Direktur Airasia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan pertimbangan Airasia memindahkan Crisis Center karena sampai saat ini belum terlihat adanya kabar baik yang akan datang. Namun karena keluarga penumpang menolak rencana tersebut batal. Sunu berjanji akan menambah fasilitas agar keluarga penumpang dapat informasi yang cepat dan jelas.
"Keluarga penumpang minta livestreaming, kami usahakan sebaik yang kami bisa, kami akan berkoordinasi dengan Telkom, melihat teknologinya hal ini dapat dilakukan," kata Sunu.