Selasa 30 Dec 2014 10:10 WIB

Jokowi Diminta Kurangi Bagi Kursi karena Balas Budi

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Esthi Maharani
Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Golkar DPR RI meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi)  membatasi politik balas budi dalam menunjuk pejabat negara. Jokowi harus mampu menahan diri dalam menggunakan kewenangan dan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. 

"Batasi segala bentuk politik balas budi kepada para bandar atau sponsor dan para pendukung saat pilpres yang dapat merugikan rakyat," kata Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI, Bambang Soesatyo dalam pesan singkat kepada Republika, Selasa (30/12).

Publik harus kritis kepada Jokowi. Ini agar Jokowi tidak menyalahgunakan kewenangan dalam menentukan pejabat istana maupun luar istana. Jabatan di istana misalnya terkait rencana pembentukan kepala kantor kepresidenan. Sedangkan Jabatan di luar istana misalnya komisaris dan direksi BUMN. 

"Cari tahu dong siapa yang akan duduk di sana," ujar Bambang.

Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan nuansa politik balas budi sudah terasa dari komposisi menteri di kabinet Jokowi. Bambang mengatakan banyak kader-kader partai pendukung Jokowi yang menjadi menteri. Padahal selama kampanye Jokowi selalu gembar-gembor soal kabinet ramping dan profesional. 

"Dan banyak contoh lainnya Lihat di jajajaran menteri? Kan banyak kader parpol pendukung," kata Bambang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement