REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Biro Arsip Kecelakaan Pesawat (Bureau of Aircraft Accident Archives), Selasa, mencatat terdapat 112 kecelakaan pesawat komersial sepanjang 2014 dan menewaskan 1.326 orang.
Hilangnya pesawat B777-200ER Malaysia Airlines MH370 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret silam, merupakan salah satu catatan duka dunia penerbangan sepanjang 2014. Keberadaan pesawat yang membawa 239 orang tersebut, termasuk tujuh warga negara Indonesia dan 154 warga negara Cina itu, hingga kini masih diselimuti misteri.
Meski jumlah negara yang terlibat dalam pencarian sejak awal terus meningkat hingga mencapai 26 negara, di antaranya Malaysia, Australia, Bangladesh, Brunei, Cina, Prancis, India, Jepang, Kazakhstan, Kirgistan, Laos, Myanmar, New Zealand, Pakistan, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Turkmenistan, Uni Emirat Arab, Inggris, AS, Uzbekistan, Vietnam, dan tentu saja Indonesia, MH730 tetap menjadi misteri.
Nasib nahas masih dialami maskapai Malaysia Airlines setelah armadanya berkode penerbangan MH17 ditembak jatuh di Ukraina pada 17 Juli silam. Pejabat Ukraina mengatakan terdapat 298 orang berada dalam pesawat tersebut, termasuk diantaranya 11 warga negara Indonesia. Hingga kini penyelidikan atas penembakan pesawat tersebut masih belum tuntas.
BAAA mencatat kecelakaan yang menimpa MH17 saat menerbangi rute Amsterdam-Kuala Lumpur itu, menjadi peristiwa terburuk dalam dunia penerbangan sepanjang 2014. Masih di bulan Juli pesawat TransAsia Airways dengan nomor penerbangan 222 mengalami kecelakaan di Taiwan dan menewaskan 48 penumpang. Penyebab kecelakaan belum dapat dipastikan secara jelas.
Kecelakaan udara juga menimpa Air Algerie dengan penerbangan 5017, saat terbang dari Burkina Faso menuju Aljazair. Pesawat Jatuh di Mali dan menewaskan 116 orang. Dugaan sementara pesawat jatuh karena cuaca buruk.
Di penghujung 2014 BAAA mencatat pesawat Air Asia QZ 8501 yang dilaporkan hilang dalam penerbangannya dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad (28/12). Sebelum menghilang, pilot pesawat melaporkan akan menghindari awan tebal, kepada menara kontrol di Jakarta. Air Asia QZ8501 membawa 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi.