Selasa 30 Dec 2014 16:21 WIB

Basarkan Kerahkan Unsur Udara ke Pangkalan Bun

 Petugas Basarnas menyiapkan kantung jenazah untuk evakuasi korban penumpang AirAsia QZ 8501, di Pangkal Pinang, Bangka, Selasa (30/12). (REUTERS/Darren Whiteside)
Petugas Basarnas menyiapkan kantung jenazah untuk evakuasi korban penumpang AirAsia QZ 8501, di Pangkal Pinang, Bangka, Selasa (30/12). (REUTERS/Darren Whiteside)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan SAR Nasional akan mengerahkan seluruh aset unsur udara di Bangka Belitung ke Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, untuk membantu proses evakuasi dan pengangkatan serpihan dan korban AirAsia yang ditemukan di sekitar wilayah itu.

"Semua unsur udara yang dikerahkan baik pesawat maupun helikopter adalah yang memiliki alat untuk membantu proses pengangkatan dan evakuasi serpihan dan korban AirAsia," ujar Deputi Potensi SAR, Marsekal Muda TNI Sunarbowo Sandi, Selasa.

Ia mengatakan, selain seluruh aset unsur udara, aset unsur laut yang terdekat dengan Basarnas juga akan dikerahkan ke Pangkalan Bun.

"Aset udara yang akan dikirimkan dari sini yakni CN 235 milik TNI AL, pesawat Bell TNI AD, pesawat Bell TNI AL. Sedangkan untuk helikopter yakni Helikopter Dauphin HR 3601 Basarnas, Helikopter Super Puma TNI AU, Helicopter Puma TNI AU dan Helikopter BO 105 Basarnas," ungkapnya.

Selain seluruh aset unsur udara yang ada di Bangka Belitung, pihaknya juga akan mengerahkan seluruh aset perbantuan dari negara asing.

"Seluruh aset unsur udara yang dikerahakan kesana semuanya akan digunakan untuk membantu proses evakuasi dan pengangkatan serpihan dan korban pesawat AirAsia tersebut," ujarnya.

AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 itu hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.

Pesawat membawa sebanyak 155 orang penumpang, dimana 16 orang di antaranya adalah anak-anak dan seorang bayi.

Pesawat berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.12 WIB dan sejak itu terus mengikuti jalur penerbangan yang sebelumnya telah ditetapkan.

Pada pukul 06.12 WIB pesawat masih terlacak di ATC Jakarta dengan ketinggian 38.000 kaki dan pada pukul 06.18 WIB hilang pantauan dari radar dan dinyatakan hilang.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement