REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Usaha Masjid At-Tin Amir mengatakan, Dzikir Nasional Republika merupakan momen bagi umat Muslim untuk ber-muhasabah untuk menjadi lebih baik lagi di tahun berikutnya. Selain itu, acara ini juga menjadi suatu wadah untuk meminimalisasi kegiatan yang bersifat hura-hura di malam pergantian tahun.
"Daripada harus berhura-hura, lebih baik kita ber-muhasabah diri," kata Amir kepada ROL, Selasa (30/12). Amir berharap dengan tema "dahulukan persatuan dan persaudaraan" umat Muslim di Indonesia dapat bersatu dengan lebih baik lagi.
Ia mengatakan pihaknya sangat senang menyambut dzikir nasional, Rabu (31/12), yang bertepatan dengan malam pergantian tahun. Pihaknya juga telah siap untuk memfasilitasi acara tahunan tersebut. "Kami senang dzikir nasional dapat diadakan kembali, kami siap untuk memfasilitasi seluruh keperluan yang dibutuhkan dalam acara tersebut," ujar Ami.
Amir mengatakan, nantinya Masjid At-Tin sendiri dapat menampung sekitar 20.000 jamaah yang mungkin akan hadir dalam dzikir nasional tahun ini. Jamaah nantinya bisa menempati ruang shalat, mizani dan selasar masjid. Pihaknya juga menyediakan lahan parkir bagi kendaraan jamaah yang dapat menampung 500 mobil dan 1.000 motor.
Amir juga mengingatkan kepada jamaah yang ingin hadir untuk mengikuti dzikir nasional sebaiknya dari sore hari. Hal itu karena kemungkinan lalu lintas di depan masjid akan diberlakukan satu arah. Banyaknya mobil yang melintas juga dapat menyebabkan lalu lintas menjadi tersendat.
"Kalau bisa seperti dari sore hari seperti tahun sebelumnya agar tidak terjebak kemacetan saat menuju masjid," imbuh Amir.