REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman, Angela Merkel menyampaikan dalam pidato Tahun Barunya yang menyesalkan munculnya gerakan populis sayap kanan yang anti-Islam. Organisasi baru ini menamakan dirinya Patriotik Eropa terhadap Islamisasi Negeri Barat (Pegida).
Merkel mengatakan banyak pengusaha yang mendukung Pegida dan dia menyayangkan akan prasangka bahkan kebencian di hati mereka. Mereka turun ke jalan berunjuk rasa sembari menyanyikan lagu-lagu Natal.
"Jadi, aku sampaikan kepada semua orang yang ikut unjuk rasa tersebut, jangan mengikuti mereka (yang berdemonstrasi) karena mereka terlalu sering berprasangka buruk bahkan kebencian di hati mereka," kata Merkel, dilansir dari the Guardian, Rabu (31/12).
Gerakan Pegida dibentuk akhir Oktober lalu dan sudah beranggotakan lebih dari 17 ribu demonstran. Mereka turun ke jalan-jalan di Dresden, memicu perdebatan sengit di negara itu.
Merkel dalam pidatonya lebih menyentuh warga negaranya untuk simpati pada wabah Ebola di Afrika Barat dan konflik di Ukraina, Irak, dan Suriah. Di sana, banyak pembunuhan brutal terjadi.
Merkel menyinggung juga banyaknya pengungsi Kurdi yang mencari perlindungan bahkan menetap di Jerman. Dia menilai itu mungkin pujian besar bagi Jerman yang dianggap sebagai negara tempat anak-anak yang dianiaya tetap bisa tumbuh tanpa ketakutan.