Rabu 31 Dec 2014 11:50 WIB

Kapolri Dinilai Sengaja Ulur Pengesahan Perkap Jilbab

Rep: C16/ Red: Yudha Manggala P Putra
Polwan mengikuti peragaan pakaian dinas untuk yang ingin mengenakan jilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pada 25 November 2013.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Polwan mengikuti peragaan pakaian dinas untuk yang ingin mengenakan jilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pada 25 November 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peraturan Kapolri (Perkap) terkait jilbab polwan belum juga menemui titik terang. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, menilai ada indikasi Kapolri Jendral Sutarman sengaja mengulur pengesahan perkap jilbab polwan.

"Ada indikasi Kapolri untuk membuang waktu" kata Abdul Mu'ti saat dihubungi Republika Online, Rabu (31/12).

Menurut Abdul Mu'ti, tidak ada alasan bagi Kapolri untuk menunda pengesahan perkap jilbab polwan. Karena, Komisi III DPR sebelumnya sudah menyetujui pagu anggaran khusus jilbab Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Pos anggaran untuk polisi wanita (polwan) itu disetujui dalam rapat kerja Komisi III bersama Polri, Rabu (2/7). Maka logikanya, Abdul menegaskan, anggaran tahun 2015 bisa dilaksanakan secepatnya jika sudah mendapatkan persetujuan DPR pada 2014 lalu.

Menurut Abdul, yang perlu dilakukan Kapolri saat ini adalah segera mengeluarkan perkap atau ijin bagi polwan untuk mengenakan jilbab. Terkait ijinnya, ia melanjutkan, Polri hanya perlu merilis bentuk atau model jilbab seragamnya. Sehingga, para polwan yang ingin berjilbab segera bisa menjalankan syariat ajaran agamanya.

Sebelumnya, Kapolri Jendral Sutarman mengatakan perkembangan perkap jilbab polwan masih berada pada tahap perencanaan dan pengadaan anggaran. Ia mengaku tidak akan menandatangani perkap jilbab polwan sebelum pengadaan terlaksana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement