REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Kesalahpahaman dalam praktik ibadah di kalangan umat Islam, salah satunya terjadi akibat furu (cabang) yang dipaksa jadi usul (asal).
“Dengan kata lain, hal teknis dipaksa jadi prinsip. Contohnya fikih, sedangkan tata cara dalam salat, itu teknis," kata Dewan Pembina Organisasi One Day One Juz (ODOJ) Ustaz Amir Faisol dalam rangkaian acara Dzikir Nasional di TMII Jakarta, Rabu (31/12).
Ia menjelaskan, di zaman Rasulullah persoalan furu tidak pernah disalahkan oleh Rasulullah. Ia mencontohkan, salah satu hadist terkait perintah Rasulullah pada sahabatnya menyangkut waktu beserta tempat shalat Ashar.
Para sahabat tersebut menangkap pemahaman berbeda terkait waktu dan tempat dari perintah Rasulullah tersebut. Namun, Rasul tidak mempersalahkan teknis tempat atau waktu tersebut. Melainkan yang salah terkait usulnya, yakni kewajiban shalat Ashar tidak dilaksanakan.
Oleh karena itu, ia mengajak agar saat ini, masyarakat jangan sampai terpecah belah hanya gara-gara persoalan teknis.
Ia juga memberikan contoh seperti perintah untuk sampai ke suatu tempat. Adapun persoalan menggunakan kendaraan apa dan bagaimana caranya menuju ke tempat tersebut, tidak perlu menjadi soal.
"Misalnya, lagi soal masjid. Kalau memang harus sama teknisnya dengan zaman Rasulullah, berarti masjid kita sekarang ini bid'ah karena tidak sama dengan zaman Nabi," terang dia.