Rabu 31 Dec 2014 18:18 WIB

Jamaah Dzikir Nasional Republika Mulai Padati Masjid At-Tin

Rep: cr05/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam sambut malam malam tahun baru dengan mengikuti Dzikir Nasional di Masjid At Tin, Kompleks TMII, Jakarta, Sabtu (31/12) malam.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Umat Islam sambut malam malam tahun baru dengan mengikuti Dzikir Nasional di Masjid At Tin, Kompleks TMII, Jakarta, Sabtu (31/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Memasuki waktu Magrib, jamaah Dzikir Nasional Republika mulai berdatangan. Tidak hanya memadati ruangan dalam Masjid, teras Masjid juga kian dipenuhi pengunjung yang menggelar sajadah maupun plastik untuk alas duduk, sekaligus tidur.

Selain pengunjung, jumlah para pedagang makanan, aksesoris maupun lainnya juga tidak kalah bertambah banyak. Walaupun lokasi tengah diguyur hujan, baik pengunjung maupun pedagang mengaku tidak ingin melewatkan momentum yang dinilai selalu memberi keuntungan bagi mereka ini.

Salah satunya Ibu Yayus, peserta Dzikir Nasional yang menggelar sejadahnya di teras lantai bawah Masjid bagian dalam ini mengaku tidak gentar dengan hujan. Pasalnya, ia mengaku tidak ingin melewatkan kegiatan yang dinilainya selalu bagus dan memberinya ilmu serta hikmah dari tahun ke tahun ini.

"Saya bela-belain datang karena selalu bagus baik dari segi penceramahnya atau orang-orang yang dihadirkan," ujar warga asal Bekasi yang mengajak sekitar lima anggota keluarganya itu.

Yayus yang telah mengikuti empat kali kegiatan dzikir tersebut juga mengaku antusias terlebih akan hadir para penghafal Al Quran dari Ghaza Palestina. Menurut dia, para penghafal cilik itu patut dicontoh para orang tua Indonesia untuk mendidik baik para anaknya.

Selain Yayus, pedagang pecel bernama Uwar (50) yang menggelar dagangannya di teras bagian luar Masjid ini mengungkapkan tidak masalah dengan hujan.

"Setiap ada kegiatan dzikir nasional saya datang, ya namanya juga untuk memenuhi kebutuhan anak apalagi suami sudah tidak ada sejak anak masih kecil," ujar pedagang yang tiba-tiba  mengeluhkan harga komoditas yang semakin meroket itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement