REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi Dzikir Nasional yang diadakan oleh Republika. Menurutnya, Dzikir yang biasanya dilakukan secara pribadi dapat dilakukan dengan bersama-sama melalui Dzikir Nasional.
"Kita apresiasi ini kreativitas teman-teman Republika dengan banyak pihak yang mendukung dzikir nasional. Ini khas Indonesia. Karena Dzikir perbuatan individual lalu bisa dilakukan secara bersama sama. Secara sosial. Karena selain berdimensi nasional juga berdimensi sosial," ujar Lukman Hakim Saifuddin kepada ROL, Selasa (31/12).
Ia menjelaskan, melakukan dzikir menjelang akhir tahun membuat kita semakin menemukan manfaatnya. Hal tersebut dikarenakan, dzikir merupakan refleksi dan momentum untuk melakukan muhasabah terhadap tahun yang sudah dilalui dan bagaimana menghadapi tahun yang akan datang.
"Jadi menurut saya ini sangat baik apalagi momentumnya sekarang kita tengah berduka dengan jatuhnya Airasia. Yang kemudian proses bergantian tahun tidak dilakukan dengan hura hura tetapi sebaliknya dengan melakukan refleksi, muhasabah dengan cara berdzikir," ujarnya.
Ia menghimbau agar pergantian tahun dijadikan momentum untuk mengevaluasi diri. Sehingga untuk ke depannya, masing-masing dari pribadi dapat menapaki perjalanan hidup sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan tidak terombang ambing atau teralihkan dengan kondisi yang menggangu arah perjalanan.