REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN-- Tim dokter berharap semua penumpang korban AirAsia segera ditemukan karena jika kondisi jenazah korban Air Asia di dalam laut rusak dikhawatirkan akan tenggelam sehingga makin menyulitkan pencarian dan identifikasi.
"Jenazah itu kalau sudah lima hari itu biasanya akan mulai rusak di bagian perut sehingga dikhawatirkan akan membuat jenazah tenggelam dan makin sulit dicari," kata Kapusdokkes Mabes Polri Brigjen Arthur Tampi di RSUD Sultan Imanuddin, Kamis.
Kondisi jenazah korban pesawat Air Asia mulai sulit dikenali secara fisik karena mengalami pembengkakan dan kerusakan. Jenazah di laut biasanya akan mengalami pembusukan lanjut mulai hari kelima, sedangkan jenazah di sungai mengalami pembusukan lanjut mulai hari ketiga.
Perlakuan terhadap jenazah-jenazah tersebut yaitu bertujuan untuk memperlambat pembusukan. Selain itu, ada perlakuan untuk mengamankan organ seperti sidik jari dan gigi karena akan sangat dibutuhkan dalam pengidentifikasian nanti di Surabaya.
Disinggung soal jenazah ketujuh penumpang AirAsia yang dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin, Arthur menyebutkan jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan usia dewasa. Dari identifikasi awal, jenazah mengenakan celana jins ikat pinggang coklat, sepatu kets, jam tangan kuning dan gelang karet. Sedangkan baju jenazah tersebut sudah terlepas.
Sejak Rabu (31/12) hingga Kamis, pukul 12.30 WIB siang, sudah ada tujuh jenazah yang dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin. Kabarnya, tim gabungan kembali menemukan sejumlah jenazah di kawasan Gosong Aling, sekitar 10 mil dari Selat Karimata, tempat pesawat mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat itu hilang kontak.