REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA-- Otoritas Palestina mengatakan abstainnya Nigeria dalam pemungutan suara PBB terkait resolusi Palestina sebagai kekecewaan besar. Palestina mengecam keputusan Nigeria yang abstain mengingat hal ini berdampak pada kegagalan resolusi yang diprakarsai Liga Arab tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Maan News, perwakilan Palestina Muhannad al-Akluk, mengatakan pihaknya sangat kecewa dengan keputusan yang diambil Nigeria. Ia juga mengklaim bahwa abstainnya Nigeria melanggar berbagai resolusi yang disahkan pada KTT organisasi Islam.
Nigeria sebelumnya dikabarkan akan memberikan suaranya bagi Palestina, namun pada detik-detik terakhir, Nigeria berbalik arah dan mengambil keputusan abstain yang oleh sejumlah pihak dinilai sangat merugikan Palestina.Palestina hanya mampu meraup delapan dari minimal sembilan suara agar mampu mendorong resolusi yang menyerukan Israel untuk menarik diri dari Yudea dan Samaria pada 2017.
Al-Akluk menambahkan dalam pernyataannya bahwa pihaknya tidak kaget dengan keputusan yang diambil Amerika Serikat (AS). Namun, abstainya Nigeria merupakan pukulan besar bagi Palestina dan dinilai sangat mengecewakan.
Ia menegaskan sikap Nigeria yang merupakan anggota OKI sangat tidak bisa diterima ditengah dukungan sejumlah negara-negara eropa terhadap Palestina.Nigeria sendiri dilaporkan terus 'merapat' ke Israel setelah Presidennya Goodluck Jonathan, mengunjungi Israel pada Oktober lalu, menandai pertama kalinya Presiden Nigeria mengunjungi Israel.
Selama kunjungan itu, Nigeria dan Israel menandatangani perjanjian yang memungkinkan perjalanan udara langsung antara kedua negara. Beberapa bulan lalu, Israel juga telah mengirim dua ahli anti-teror ke Nigeria untuk bergabung dengan mencari sekelompok siswi yang diculik oleh pasukan Boko Haram.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih Nigeria untuk abstain tersebuta. Ia juga berterima kasih kepada Rwanda, negara lain yang juga abstain.