Kamis 01 Jan 2015 22:41 WIB

Dirjen Perhud: Salah Jika Pilot tak Ambil Data Cuaca

Rep: c81/ Red: Maman Sudiaman
Papan informasi penerbangan di Bandara Changi Singapura menunjukkan tanda 'tanya maskapai' untuk Air Asia QZ 8501 Surabaya-Singapura
Foto: AP
Papan informasi penerbangan di Bandara Changi Singapura menunjukkan tanda 'tanya maskapai' untuk Air Asia QZ 8501 Surabaya-Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Plt Dirjen Perhubungan Udara, Djoko Murdjatmojo mengatakan, bahwa data terkait prakiraan cuaca sangat penting untuk dimiliki pilot yang hendak melakukan penerbangan. Menurutnya, data yang termasuk dalam flight plan tersebut wajib untuk memandu pilot saat terbang.

“Sudah sering saya ucapkan kalau data cuaca tersebut sangat penting. Kenapa, karena itu yang digunakan untuk memandu pilot saat terbang,” kata Djoko saat dihubungi Republika, Kamis (1/1)

Djoko juga mengatakan, bahwa data cuaca tersebut diambil oleh pilot beserta data dikumpulkan dari ATC. Dan satu-satunya data tersebut diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Jadi data satu-satunya itu dari BMKG, yang di ATC itupun dari BMKG,” ungkapnya.

Dikatakan, jika pilot tidak mengambil flight plan berarti sudah menyalahi standar penerbangan. “Salah kalau tidak mengambil flight plan tersebut,” katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement