REPUBLIKA.CO.ID, UPPSALA -- Dalam sepekan terakhir, polisi Swedia mencari paling tidak seorang pelaku yang diduga secara sengaja berusaha membakar masjid di Kota Uppsala dengan cara melemparkan bom Molotov. Beruntung, masjid tak terbakar dan ketika penyerangan berlangsung, tidak ada seorang pun yang berada di dalam.
"Seseorang melempar bom api, bom molotov ke gedung," kata juru bicara polisi Uppsala, Torsten Hemlin kepada kantor berita Swedia TT seperti dikutip AFP. Bukan hanya menyerang, lanjut Hemlin, pelaku juga menuliskan kata-kata rasisme.
Polisi di kota keempat terbesar Swedia tersebut bertindak setelah mendapat laporan dari penduduk yang melihat seseorang melempar benda terbakar ke arah masjid sekitar jam 04.30 GMT. Polisi menduga, kejahatan tersebut dipandang sebagai usaha melakukan kebakaran secara sengaja, vandalisme dan pemicuan kebencian.
Serangan pada Kamis (1/1) terjadi tiga hari setelah kebakaran malam hari pada masjid di Esloev, Swedia selatan yang diduga dibakar secara sengaja.
Pada Hari Natal, lima orang cedera ketika bom dilempar melalui jendela masjid di Eskilstuna, sebelah timur ibu kota Stockholm. Sejumlah serangan tersebut terjadi seiring munculnya peningkatan perdebatan terkait imigrasi dan integrasi pencari suaka di negara yang dikenal toleran tersebut.