REPUBLIKA.CO.ID, SUNGARI RAYA, KALBAR -- Badan SAR Nasional Pontianak mengevakuasi kapal milik warga negara Australia yang terdampar di perairan Penambangan, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
"Untuk kapalnya sudah kita temukan, namun saat ini kita masih fokus pada proses evakuasi kedua warga negara Australia. Jika memang keduanya selamat maka kita akan mengetahui kemana sebenarnya tujuan mereka sehingga bisa berada di perairan Penebangan tersebut," kata Kepala Basarnas Kalbar, Selamet di Sungai Raya, Jumat.
Dia mengatakan pihaknya mendapatkan informasi dari Basarnas Pusat untuk melakukan evakuasi dua warga negara Australia yang terdampar bersama kapalnya di perairan Kalbar.
Meski saat itu masih melakukan evakuasi penumpang dan bangkai pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalan Bun, tim Basarnas Pontianak melakukan evakuasi warga negara Australia serta kapal bernama Austratis II yang mengalami kecelakaan.
Mendapat perintah dari Basarnas Pusat, kata Selamet, pihaknya langsung bergerak ke titik koordinat kecelakaan yang dialami kapal Australia.
"Saat ini sebagain tim kita sudah fokus di Kendawangan dan segera mungkin bergeser ke lokasi kecelakaan itu," tuturnya.
Selamet mengatakan berdasarkan informasi yang diberikan Basarnas Pusat, Kapal Austratis II milik warga Negara Australia itu saat ini dalam kondisi terbelah dua karena dihantam gelombang yang begitu tinggi di perairan itu.
Dalam melakukan proses evakuasi dua orang warga negara Australia itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pol Airud Polda Kalbar, Lanud Supadio Pontianak, dan TNI AL.
"Saat ini, kapal kita tidak bisa menembus tinggi gelombang yang mencapai tiga hingga empat meter tersebut. Untuk itu, saya meminta bantuan kepada Pol Air Polda Kalbar, TNI AL, dan TNI AU," katanya.
Jenis kapal Austratis II itu, yakni kapal yacht buatan tahun 1985 dengan konstruksi fiber glass, memiliki panjang 13,41 meter dengan lebar 4,06 meter.
"Untuk mesin menggunakan 90 BHP, 4 selinder, forf leham diesel driving singel screw. Kapal ini mampu menahan bobot beban hingga 25 ton," katanya.