REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Seekor dingo atau anjing liar Australia terpaksa dibunuh setelah menyerang seorang gadis berusia 11-tahun. Serangan itu terjadi saat sang gadis kecil itu sedang berenang di tempat wisata populer ‘Eli Creek’, di Pulau Fraser, Queensland.
Ibu gadis cilik itu berhasil menakut-nakuti si anjing liar dan beruntung, anak perempuan itu tidak terluka. Insiden ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan anjing liar di musim liburan Natal dan Tahun Baru.
Juru bicara Taman Nasional di Queensland mengatakan, seekor anjing liar berjenis kelamin laki-laki terpaksa dibunuh pada hari pertama Tahun Baru, setelah adanya serangkaian insiden penyerangan. Para penjaga hutan telah memantau wilayah ‘Eli Creek’ menyusul adanya laporan tentang seekor anjing liar yang menunjukkan perilaku agresif.
Perilaku itu termasuk adanya kontak dengan dua gadis remaja pada tanggal 27 Desember, dan anjing liar itu-pun terpaksa dikejar oleh warga dengan tongkat.
Kasus lainnya terjadi pada 1 Januari lalu, seekor anjing liar mengancam seorang perempuan. Perempuan itu kemudian berhasil diselamatkan oleh warga dan penjaga hutan yang sedang patroli. Tak lama setelah itu, seekor anjing liar yang sama juga mengintai sekelompok orang sebelum akhirnya menerjang gadis 11 tahun dengan agresif, di ‘Eli Creek’.
Patroli penjaga hutan telah memaksimalkan pengawasan dan para pengunjung-pun diminta untuk melaporkan setiap kemunculan anjing liar. Pada bulan Oktober, daerah perkemahan yang terletak antara ‘Poyungan Rocks’ dengan ‘Eli Creek’ terpaksa ditutup demi alasan keamanan, setelah sekelompok anjing liar menyerang dua perempuan saat mereka tengah ‘jogging’ di dekat ‘Yidney Rocks’.
Seorang perempuan akhirnya dirawat karena cedera kaki dan dibawa ke Rumah Sakit ‘Hervey Bay’.
Pada bulan Oktober, sejumlah penduduk setempat sempat mengatakan, kawanan anjing liar itu kemungkinan adalah kelompok yang sama dengan yang menyerang seorang pria di dekat Lembah Happy di bulan Agustus.