Sabtu 03 Jan 2015 21:45 WIB

Erau Kota Raja, Kombinasi Pesona Kukar dan Filosofi Jodoh

Rep: CR05/ Red: Winda Destiana Putri
Poster Film Erau Kota Raja
Poster Film Erau Kota Raja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- "Gue masih belum nemu makna yang tepat tentang kata jodoh. Terlalu banyak pertanyaan di benak gue tentang jodoh".

Demikian sekilas intro yang diutarakan seorang wanita bernama Kirana diperankan Nadine Chandrawinata dalam Film Erau Kota Raja persembahan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari itu.

Kirana mempertanyakan kapan sebenarnya dua orang itu disebut berjodoh. Apakah ketika mereka mulai jatuh cinta lalu pacaran?

Lantas, kalau putus, berarti mereka bukan jodoh?. Begitulah kegalauan Kirana berusia 26 tahun sebagai jurnalis majalah seni dan budaya kenamaan dalam film besutan Bambang Drias tersebut.

Namun perlahan dalam perjalanannya saat ditugaskan meliput ke Kecamatan Tenggarong, Kukar Kalimantan Timur, dirinya mulai mendapatkan jawabannya. Bahwa jodoh adalah tentang keikhlasan.

Melalui pertemuannya dengan Denny Sumargo (Reza), pemuda lokal lulusan kedokteran yang kerap mengantar Kirana liputan lah, ia memahami filosofi jodoh. "Film ini memang untuk mengangkat budaya Kukar sekaligus dibungkus polemik percintaan," ujar Nadine dalam jumpa pers di Setiabudi Jakarta, Sabtu (3/12).

Sementara segudang pesona Kukar yang ditonjolkan dalam film ini yaitu seperti warisan budaya, aneka kerajinan tangan, aksesoris, panorama pelabuhan, hutan lindung dan lainnya. Selain itu yakni tentang festival Erau yang diadakan setahun sekali dengan menghadirkan belasan negara seperti dari Eropa maupun Asia.

Bupati Kukar sekaligus produser eksekutif film Rita Widyasari berinisiatif menciptakan film ini agar masyarakat di luar Kukar khususnya mengetahui jika Festival Erau itu ada dan menarik untuk dijadikan wisata budaya.

Rita menyampaikan, sebetulnya sudah sejak lama ingin membuat film tentang Erau ini. Namun baru terealisasi dan ia berharap film tentang festival internasional yang diikuti belasan negara itu juga bisa tayang di beberapa luar negeri.

"Saya juga berharap banyak investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di Kukar. Karena kita masih kekurangan investor khususnya di bidang kuliner, mal dan hotel," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement