REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Sabtu (3/1) mengumumkan pihaknya mengirim delegasi ke Irak menjelang pembukaan kedutaan besar di Baghdad, Irak setelah ditutup hampir 25 tahun yang lalu.
Satu pernyataan kementerian luar negeri mengatakan, delegasi itu akan mengambil keputusan yang diperlukan untuk memilih dan melengkapi bangunan bagi kedutaan besar di Baghdad dan konsulat di Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdistan di utara.
Hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Irak diputus tahun 1990, tapi dipulihkan pada tahun 2004 setelah jatuhnya rezim Saddam Hussein. Namun, Riyadh belum membuka kembali kedutaannya di Baghdad.
Misi ini akan melakukan apa yang telah diputuskan setelah kontak antara negara bertetangga itu, kantor berita resmi SPA mengutip seorang juru bicara kementerian luar negeri Saudi.
November lalu, Presiden Irak Fuad Masum mengunjungi Arab Saudi untuk pertama sebagai perjalanan tingkat tinggi dalam beberapa tahun sebagai pemanasan tanda hubungan setelah bertahun-tahun terjadi ketegangan antara kedua negara.