REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi pencarian evakuasi terhadap jenazah dan badan pesawat Air Adia QZ8501 dilanjutkan hari ini. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, terdapat penambahan beberapa unit untuk masuk ke wilayah pencarian pada hari kedelapan hari ini.
"Rencana operasi yang dilaksanakan hari ini sejak pukul 06.00 WIB, pencarian evakuasi terdapat penambahan beberapa unit unsur udara dan dua KRI untuk masuk ke mission area. Yaitu KRI Usman Harun dan KRI Frans Kaisiepo," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (4/1).
Soelistyo mengatakan, sektor pencarian bawah air masih tetap sama, baik lokasi maupun luasan. Ia pun menyebutkan, unsur-unsur kekuatan yang ada hari ini terdiri dari, 20 unit pesawat udara, 14 helikopter dan 27 kapal laut.
Untuk pesawat udara, lanjut Soelistyo, terdiri dari enam unit fixed wing, empat dari Indonesia, satu dari Korea, satu dari Rusia. Sementara untuk helikopter yang bersiaga di darat maupun kapal terdiri dari sepuluh helikopter Indonesia, dua Singapura dan dua Amerika.
Sedangkan untuk kapal, 16 unit terdiri dari kapal dari berbagai instansi dalam negeri, termasuk dua kapal tanker dan sisanya terdiri dari empat Singapura, tiga Malaysia, dua unit dari Amerika, dan dua unit kapal Jepang.
"Tim terus melakukan upaya pencarian, deteksi objek yang ada di bawah air, termasuk black box. Kemudian melakukan evakuasi baik korban maupun temuan-temuan yang diduga bagian pesawat," ujarnya.
Sebelumnya, pada hari kedelapan hari ini, Soelistyo mengatakan, tim pencari telah menemukan satu jenazah dan satu benda yang diduga bagian pesawat. Saat ini jenazah tersebut telah berada di kapal RSS Presistence (dari Singapura) dan akan segera dievakuasi dengan helikopter ke Pangkalan Bun setelah cuaca memungkinkan.