Ahad 04 Jan 2015 16:33 WIB

Dilengkapi Lemari Pendingin, RS Sultan Imanuddin Bisa Tampung Jenazah Lebih Lama

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Air Asia
Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Tiga jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 berhasil dievakuasi di hari ke delapan pencarian, Ahad (4/1). Saat ini ketiga jenazah tersebut berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Imanuddin akan melakukan pengepakan dan memasukkan jenazah ke dalam peti. Setelah itu akan segera diterbangkan menuju RS Bhayangkara di Surabaya untuk proses identifikasi.

Namun, jika ada kendala dan tidak memungkinkan untuk diterbangkan ke Surabaya, RS Sultan Imanuddin siap menyimpan jenazah. Saat ini rumah sakit tersebut sudah dilengkapi dengan //cold storage// atau lemari pendingin untuk jenazah.

"Kalau jenazah tidak diterbangkan hari ini, kita simpan di //cold storage//," kata Dirut RSUD Sultan Imanuddin, Suyuti Syamsul, Ahad (4/1).

Meski demikian, ia mengatakan semua hal itu tergantung petugas. Pihak rumah sakit hanya menjalankan tugas dan mengikuti perintah. Sebab, semua itu bergantung pada pihak yang berwenang yakni Basarnas.

Adanya lemari pendingin ini digunakan untuk mencegah kerusakan jenazah lebih parah sehingga proses identifikasi yang dilakukan tim DVI di RS Bhayangkara, Surabaya bisa lebih mudah.

Sebelumnya, Pilot CN 295 TNI AU Mayor Penerbang Setiawan mengatakan, telah melihat tiga jenasah penumpang Airasia QZ 8501 mengapung di Selat Karimata dengan titik koordinat 04.02.55 Lintang Selatan (LS) dan 110.21.96 Bujur Timur (BT).

Dia mengatakan, tiga jenazah tersebut pertama kali ditemukan pesawat Seahawk ALT 500FT, dan kapal USS Sampson milik AS bersama kapal JS Onami milik Jepang yang dilibatkan Basarnas untuk operasi pencarian dan penyelamatan.

Setelah delapan hari pencarian pesawat Airasia QZ 8501 yang dinyatakan hilang dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad (28/12), sebanyak 33 jenasah berhasil ditemukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement