Senin 05 Jan 2015 22:20 WIB

Australia Kembalikan Patung Budha Curian ke India

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sebuah patung Budha berusia 2.000 tahun, yang selama ini berada di Galeri Nasional Australia (NGA) di Canberra, sekarang akan dikembalikan ke India. Pengembalian benda berharga itu dilakukan setelah dipastikan patung itu adalah hasil curian.

Patung Budha duduk itu dibeli oleh NGA di tahun 2007 dari Roslyn Packer, janda dari mendiang salah seorang tokoh bisnis terkemuka Australia Kerry Packer. Patung tersebut semula dibeli dari seorang pedagang antik New York seharga $ 1 juta (sekitar Rp 10 miliar), namun sekarang diketahui bahwa patung itu dicuri dari sebuah situs arkeologi di India.

Harian The Times of India melaporkan bahwa pemerintah Australia sudah memberitahu pihak berwenang bahwa patung itu segera akan dikembalikan.

Menurut seorang pejabat yang tidak disebut namanya, Departemen Budaya India, dan Badan Survei Arkeologi akan bekerjasama dengan Museum Nasional di Delhi untuk mengatur pengembalian patung tersebut.

Bulan lalu, NGA sudah mengumumkan bahwa mereka akan menyelidik sejarah kepemilikan 54 koleksi mereka, sebagai bagian dari usaha untuk mengecek semua status hukum koleksi seni. Pada September lalu, sebuah patung bernama Dancing Shiva, patung berusia 900 tahun dari perunggu juga dikembalikan ke India, setelah terbukti bahwa patung tersebut dicuri dari sebuah kuil.

NGA membeli patung tersebut seharga $ 5 juta (sekitar Rp 50 miliar) dari seorang pedagang barang antik di New York Subhash Kapoor yang sekarang menghadapi berbagai tuduhan di India atas bisnis yang dilakukannya.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyerahkan kembali patung itu kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement