REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebagai seorang Muslim yang taat, bintang Manhester City, Yaya Toure menyatakan dirinya libih senang berada di rumah sebagai kepala keluarga.
Ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan dari hal-hal yang tidak diinginkan dari para penggemar wanitanya.
"Saya bersembunyi. Untuk melarikan diri dari mereka. Dan harus mengganti nomor telepon, menyimpan kembali nomor-nomor kerabat di dalamnya, dan semua kontak yang ada harus orang yang baik,'' papar Yaya Toure seperti dilansir On Islam, Senin (5/1).
Lebih lanjut Toure mengatakan, ''Memang kita tidak bisa hidup tanpa telepon, karena ada hal-hal penting setiap harinya," ungkapnya.
Yaya Toure menambahkan, "Terkadang aku bertanya-tanya apa yang yang akan dilakukan perempuan itu. Ini memalukan," tuturnya.
Sebagai pesepak bola Muslim yang taat terhadap ajaran agama, Toure merasa bahagia dengan menikahi istrinya Gineba. Meski demikian, bukan berarti menghalangi penggemarnya untuk mengidolakannya.
"Ada satu perempuan yang secara terbuka mencoba merayu. Dan itu benar-benar mengejutkan. Dia meminta nomor telepon dan saya memberikannya nomor yang salah agar mencoba menjauh darinya," katanya menerangkan.
"Saya mencoba melarikan diri dari mereka. Saya sudah menikah. Istri saya sudah cukup bagi saya. Saya senang kedamaian dan itulah cara saya hidup," tambahnya.
Di sisi lain, Toure mengatakan ia menghindari berkumpul-kumpul dengan banyak orang, ia lebih memilih berdiam di rumah dan mendengarkan musik klasik.
"Saya sangat banyak tinggal di rumah. Saya suka musik klasik. Saya tak ingin ban kapten ini mendengarkan musik keras, "tambahnya.
Pada 2005 Toure disebut Eurosport sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di dunia, dan kini ia adalah salah satu bintang lapangan di Liga Premier. Toure berbakat dalam mengolah bola, selain itu ia unggul dalam memberikan umpan.
Pada musim lalu, gelandang Mancaster City ini telah mencetak 20 gol di Premier League, sehingga City mendapatkan gelar juara pada bulan Mei. Dalam situasi genting, Toure kerap menunjukan kemampuannya untuk membuat perubahan, ia pun dijuluki box-to-box.
Sebelumnya, Toure bermain untuk tim raksasa Spanyol, FC Barcelona. Dan saat pertamakali bergabung dengan FC Barcelona, ia pun tidak menutupi identitas agamanya.
Ia berkeyakinan, tidak ada hal yang bertolak belakang antara menjadi pesepak bola yang sukses dengan menjadi Muslim yang taat.