REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penurunan harga BBM ditengarai bisa menjadi angin segar bagi ketatnya likuiditas perbankan. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad berharap penurunan harga premium dari Rp 8500 menjadi Rp 7600 per 1 Januari lalu bisa membuat likuiditas lebih baik di tahun ini.
Dia mengatakan penurunan harga premium bisa mengurangi tekanan likuiditas sehingga bisa meningkatkan rencana pertumbuhan kredit perbankan nasional. Berdasarkan rencana bisnis perbankan (RBB) yang disampaikan perbankan, Muliaman menyebutkan perbankan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 16 persen
Rencana pertumbuhan kredit di tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan realisasi akhir 2014. Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia (SPI), pertumbuhan kredit pada bulan Oktober sebesar 12,62 persen.
Pertumbuhan ini lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 13,16 persen. Secara year on year pada bulan Oktober kredit tumbuh 12,79 persen.
Menurut Muliaman, dengan target pertumbuhan yang lebih tinggi membuat ruang gerak perbankan menjadi lebih besar. Meskipun situasi global masih berada di dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, dengan ada ruang gerak yang semakin luas ia yakin industri keuangan akan tumbuh memadai.