REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengirim dua orang ahli forensik gigi untuk membantu identifiksi korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501. Dua ahli forensik gigi UGM itu adalah Sudibyo dan Ahmad Syaify.
Menurut Rektor UGM Dwikorita Karnawati, dari dua ahli ini, Sudibyo bahkan sudah terjun membantu tim DVI Polda Jawa Timur sejak pekan lalu.
"Kedua ahli ini diharapkan bisa membantu lebih banyak identifikasi terhadap korban," kata Dwikorita.
Menurutnya Sudibyo sudah berhasil ikut identifikasi salah satu korban.
"Menurut ahli kita, identifikasi korban bisa dilakukan bukan hanya melalui DNA, tetapi bisa juga melalui gigi. Dimana gigi cenderung tetap utuh meski terjadi kecelakaan atau kebakaran," katanya.