REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Jakarta, Djan Faridz berharap partai akan lebih dicintai oleh rakyat Indonesia. Di usia yang memasuki tahun ke-42 ini, PPP ingin lebih dekat dengan rakyat.
"Harapannya kita ingin lebih dekat dengan rakyat kedepannya," kata Djan Faridz saat menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) PPP di kantor DPP PPP, Senin (5/1).
Djan Faridz menambahkan, dalam evaluasi partai berlambang Ka'bah ini selama 42 tahun ke belakang, persoalan dualisme yang mencuat beberapa waktu lalu tidak dianggap sebagai permasalahan krusial. Menurutnya, dualisme hanya persoalan antarsesama saudara yang pasti akan ada penyelesaian.
Sebab itu, imbuh dia, PPP hanya ingin fokus untuk mendekatkan diri pada rakyat kedepannya. Bahkan, untuk merealisasikan semangat dekat dengan rakyat ini, Ia akan merubah struktur organisasi yang lebih dekat dengan rakyat.
Selain itu, PPP akan mensosialisasikan diri bahwa mereka berada di pihak rakyat. Yaitu dengan memberi pembelajaran pada umat muslim bahwa berpolitik dalam Islam itu tidak haram.
"Kalau tidak berpolitik, siapa yang akan memerjuangkan kepentingan umat Islam di DPR," kata Djan Faridz.