REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Slamet, Jawa Tengah, dari "Siaga" menjadi "Waspada".
"Status Gunung Slamet diturunkan menjadi 'Waspada' sejak hari ini, pukul 16.00 WIB," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet PVMBG Sudrajat saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin malam.
Menurut dia, penurunan status tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet cenderung stabil. Dalam hal ini, kata dia, aktivitas seismik Gunung Slamet yang terekam dalam seismograf di Pos PGA Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, cenderung menunjukkan garis lurus.
Selain itu, lanjut dia, berdasarkan pengamatan visual, Gunung Slamet hanya mengeluarkan asap putih tebal. "Tadi pagi, asap putih tebal yang dikeluarkan Gunung Slamet hanya setinggi 100 meter," katanya.
Dengan diturunkannya status Gunung Slamet menjadi waspada, kata dia, radius bahaya gunung tertinggi di Jateng itu dipersempit menjadi 2 kilometer dari puncak.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet.
Di samping itu, jalur pendakian Gunung Slamet masih ditutup.