Selasa 06 Jan 2015 12:19 WIB

Menkopolhukam tak Khawatir Militer Asing Masuk Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
  Prajurit TNI AL memeriksa helikopter yang digunakan dalam operasi pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 di KRI Banda Aceh, Perairan Laut Jawa, Senin (5/1). (Repubika/Wihdan)
Prajurit TNI AL memeriksa helikopter yang digunakan dalam operasi pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 di KRI Banda Aceh, Perairan Laut Jawa, Senin (5/1). (Repubika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopulhukam) Tedjo Edi Purdjiatno mengaku tak khawatir dengan keberadaan militer asing dari sejumlah negara yang tengah berada di Indonesia. Ia meyakini, keberadaan mereka tidak akan mengancam pertahanan negara.

"Tidak khawatir karena mereka kan di dalam kendali Basarnas," kata Tedjo di Kantor Presiden, Selasa (6/1).

Justru, ucap dia, Indonesia harusnya mengapreasiasi kehadiran militer asing yang datang dengan membawa misi kemanusiaan untuk membantu pemerintah mencari korban pesawat AirAsia QZ 8501. Apalagi, mereka datang dengan membawa peralatan pencarian yang lebih canggih.

"Peralatan yang mereka punyai lebih canggih, ya kita terima kasih. Tidak ada kaitannya dengan pertahanan," ucap Tedjo.

Seperti diketahui, sejumlah negara ikut turun tangan untuk membantu Basarnas melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang. Negara-negara yang sudah datang ke Indonesia yakni Singapura, Malaysia, Australia, Rusia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Masing-masing negara membawa peralatan pencarian sendiri, ada yang membawa helikopter, kapal laut, dan pesawat amfibi.

Hingga hari ke-10, pencarian korban dan bangkai pesawat masih terus dilakukan. Sejauh ini, ada 37 jenazah yang berhasil ditemukan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement