Selasa 06 Jan 2015 12:47 WIB

Kubu Agung: Perundingan 8 Januari Tetap dilakukan

Rep: c89/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono (tengah) bersama Priyo Budi Santoso (kiri) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengangkat tangan bersama usai penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jak
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono (tengah) bersama Priyo Budi Santoso (kiri) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengangkat tangan bersama usai penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Salah satu juru runding kubu Agung Laksono, Ibnu Munzir mengatakan pertemuan menuju islah bersama kubu Aburizal Bakrie pada Kamis (8/1) mendatang akan tetap dilakukan. Pernyataan Ibnu di atas sekaligus menanggapi permintaan Bambang Soesatyo yang berencana menarik para juru runding kubu Ical dan menghentikan proses perundingan tersebut.

"Kami jalankan proses yang sudah disepakati. Tanggal 8 Januari ada. Komentar diluar yang macam-macam ya silakan saja. Tapi perlu dipahami pasal dan alasan penyebabnya," jelas Ibnu saat dihubungi wartawan Selasa (6/1).

Dia menjelaskan gugatan yang telah diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak akan mungkin dicabut. Karena apabila itu dicabut, maka Golkar kubu Agung tidak dapat lagi mengajukan gugatan apabila islah tersebut tidak dapat dicapai oleh kedua kubu.

Proses persidangan ini pun sudah berjalan sejak kemarin. Dalam persidangan tersebut, hakim memberikan waktu dua bulan bagi kedua kubu untuk melakukan musyawarah dan penyelesaian internal.

"Ketika islah berjalan, barang ini sudah ada duluan. Kalau selama dua bulan enggak ada hasil. Maka kembali pada putusan pengadilan. Jadi apanya yang salah? Kalau enggak etis itu apabila prosesnya sudah disepakati di islah lalu kita bikin (gugatan) baru," ungkap ketua DPP Golkar versi munas Jakarta ini.

Sebelumnya, Bendahara Umum kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo menilai kubu Agung Laksono tidak etis karena tidak menarik gugatan di PN Jakpus. Bambang mengatakan padahal pada pertemuan 23 Desember telah disepakati kubu Agung akan menarik gugatan tersebut demi tercapainya islah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement