REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Harga jual gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram tingkat pedangang pengecer di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menembus Rp165 ribu sampai Rp 170 ribu per tabung dan persediaan elpiji tersebut mulai sulit diperoleh.
"Saya tanya langsung pada sub agen elpiji 12 kilogram, ada yang mengatakan persediaan lagi kosong. Kalau pun ada, harganya cukup tinggi mencapai Rp170 ribu per tabung," papar Tita (35), seorang ibu rumah tangga di Pekanbaru, Selasa.
Dikatakannya, ada juga sub agen menjual dengan harga Rp165 ribu per tabung. Namun persediaan barang yang tidak disubsidi pemerintah tersebut, sedang tidak ada.
Padahal dia mengaku terpaksa membeli elpiji 12 kilogram karena persediaan untuk memasak di rumah sudah habis.
"Jadi saya terpaksa beli juga dengan harga Rp170 ribu per tabung karena saya butuh. Kalau tidak ada gas elpiji, maka tidak bisa memasak," ucapnya.
Rika (28), ibu rumah tangga di Kawasan Panam, Kecamatan Tampan, mengaku dirinya terpaksa beralih menggunakan elpiji subsidi 3 kilogram dari sebelumnya elpiji 12 kilogram karena kesulitan dalam mencari elpiji nonsubsidi.
"Kita butuh untuk keperluan memasak, sementara elpiji 12 kilogram tidak ada. Walau pun elpiji 3 kilogram pangkalan menjual diatas harga eceran tertinggi Rp4.000 atau jadi sebesar Rp18.000 per tabung, mau tak mau kita harus beli juga," katanya, menerangkan.
Brasto Galih Nugroho, Humas Pertamina Marketing Operation Region I Sumbagut berujar, pihaknya pekan lalu telah memutuskan menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram atau menjadi Rp 18.000 per tabung terhitung mulai pukul 00.00 WIB pada tanggal 2 Januari 2015.
Harga jual gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram di tingkat agen menjadi naik sebesar Rp 134.700 per tabung, dari sebelumnya seharga Rp 114.900 per tabung.
"Kalau di Riau seperti Kota Pekanbaru, harga elpiji 12 kilogram untuk tingkat agen Rp134.300 per tabung dan Kota Dumai Rp131.300 per tabung. Sedangkan di tingkat sub agen dan pengecer harganya di atas itu," terangnya.