REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Djaali mengatakan selain jujur dan bersih idealnya Kapolri haruslah yang berjiwa pendidik.
"Pemimpin yang baik itu lahir dari pimpinan yang memiliki jiwa pendidik. Karena di dalam jiwanya sudah tertanam jiwa yang baik," kata Djaali, usai seminar mengenai kepolisian di Jakarta, Selasa.
Ia menilai kandidat Kapolri akan lebih tepat lagi jika memiliki latar belakang sebagai pendidik dan sudah cukup matang di lembaga pendidikan Polri. "Setidaknya dia sudah mewakafkan hidupnya untuk pendidikan," ucapnya.
Djaali menjelaskan pemimpin yang baik adalah yang bisa menjadi suri tauladan dalam sikap dan perbuatannya.
"Kalau ada seorang Kapolsek yang baik, maka dia akan bisa membuat masyarakat satu kecamatan menjadi baik. Sedangkan Kapolda yang baik akan bisa membuat masyarakat satu provinsi menjadi baik."
Kalau Kapolrinya orang baik, lanjut dia, maka akan bisa membuat masyarakat satu negara menjadi baik.
Dan untuk menjadi pemimpin yang baik, lanjut dia, harus memiliki jiwa pendidik.
Kapolri Jenderal Pol Sutarman akan pensiun pada Oktober 2015. Sejumlah nama disebut menjadi kandidat kuat Kapolri yakni Komjen Pol Budi Gunawan, Komjen Pol Suhardi Alius, Komjen Pol Putu Eko Bayu Seno,dan Komjen Pol Dwi Priyatno.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijanto menyatakan bahwa calon Kapolri pengganti Jenderal Polisi Sutarman haruslah bersih dari kasus korupsi, termasuk indikasi kepemilikan rekening gendut yang tidak wajar.
Dalam proses seleksi, Tedjo akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).